Pages

Ads

9 May 2008

Dari Mana Manusia Berasal ?

Dari Mana Manusia Berasal ?
Judul Asli: What is the
Origin of Man?
Penulis: Dr. Maurice
Bucaille
ISBN: 978-979-17385- 6-9
Harga : Rp. 57.500,-


Manusia, Hasil Evolusi Kreatif Tuhan

Teori Evolusi sejak dinyatakannya pada tahun 1859 oleh
Charles Darwin dalam buku The Origin of Species, telah menjadi keyakinan dalam Biologi,dalam menjawab asal mula manusia. Teori Evolusi dianggap, satu-satunya jawaban ilmiah atas pertanyaan besar penciptaan manusia.
Tentu saja, Teori Evolusi mendapat kecaman keras umat beragama yang memercayai bahwa Tuhan menciptakan manusia pertama di surga, bernama Adam. Evolusi dianggap memberontak kepada keimanan mayoritas pemeluk agama monoteis.
Tapi benarkah bahwa Teori Evolusi adalah pembuktian ilmiah, sementara kitab suci tidak ilmiah, dan bertentangan dengan kenyataan versi sains? Inilah salah satu pertarungan terbesar abad ini, antara keimanan melawan logika.
Maurice Buccaille, dalam bukunya Dari Mana Manusia Berasal (Mizania ; 2008) mencoba
mendamaikan antara pemikiran sains dengan keimanan umat beragama. Buku ini memberikan
jawaban bagi umat beriman di zaman modern ini yang ingin memegang teguh
keimanan mereka tanpa harus memusuhi kemajuan sains.
Mempertemukan antara argumen sains, dan keyakinan umat
beragama adalah hal menakutkan yang masing-masing pihak ingin menghindarinya.
Saat ini banyak bermunculan saintis sekuler, yang memisahkan antara pembuktian
ilmiah dengan sumber informasi dari kitab suci.
Di satu sisi saintis sekuler, menghindari kepercayaan dan
informasi yang bersifat metafisik, karena semua itu tidak memenuhi syarat
ilmiah. Para penganut agama, enggan bersinggungan dengan saintis model ini,
karena khawatir mereka akan mengganggu keyakinan dan mempertanyakan kebenaran
kitab suci. Keduanya tidak akan pernah bertemu dalam satu forum diskusi.
Di buku ini, dikemukakan bagaimana sebenarnya kitab suci
sama sekali tidak bertentangan dengan penemuan ilmiah sepanjang masa. Bagi umat
Islam, mempercayai bahwa isi ayat-ayat Al Qur’an adalah ucapan Allah, dan tidak
mungkin berisi kesalahan, adalah suatu keniscayaan.
Misalnya dalam QS AL-Anbiya ayat 30, yang mengemukakan
peristiwa yg dalam sains disebut big-bang, dinyatakan di ayat ini
sebagai “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya..”.
Dalam hal penciptaan manusia, Al Qur’an menyatakan salah
satunya bahwa “(Tuhanlah) yang telah menciptakan kamu lalu membentukmu secara
selaras dan dalam proporsi yang tepat, dalam bentuk apa saja yang Dia
kehendaki, Dia menyusunmu dari komponen-komponen” (QS Al-Infithar ayat 7-8)
Dalam buku ini, penulis menawarkan istilah Evolusi
Kreatif, sebagai jembatan antara pemikiran materialistik dan keyakinan
metafisik. Istilah ini secara sederhana menyatakan bahwa manusia adalah makhluk
yang ‘bertransformasi’ atas hasil sebuah ‘evolusi kreatif’ dari Yang Maha
Kuasa.
Konsep inilah yang membawa kita pada satu keterbukaan,
bahwa pembuktian atas sains, tak akan pernah mengguncang atau mempertanyakan
kebenaran kitab suci agama. Meski tentu saja, tafsiran kita atas ayat-ayat AL
Qur’an, harus memberi ruang kepada kemungkinan kebenaran subuah teori sains.
Sains adalah teori relatif, yang bisa saja terjadi perubahan cara pandang
terhadapnya.
Buku ini ditulis oleh Maurice Bucaille, berdasarkan
pengkajian mendalam untuk menjawab masalah-masalah di sekitar
pertentangan- pertentangan lama antara sains dan agama. Selama lebih dari empat
puluh tahun, penulisnya—seorang dokter senior Prancis—mencurahkan perhatian
pada bidang biologi molekuler dan genetika serta menelaah dari dekat
Kitab-Kitab Suci agama-agama monoteistik—Yahudi, Nasrani, dan Islam.
Berdasarkan penelitiannya, ia menyimpulkan bahwa sains
dan agama, alih-alih bertentangan, justru benar-benar selaras dalam hal ini.
Terbukti sekali lagi dari pengkajiannya itu, betapa Al-Quran—berbeda dengan
kitab-kitab suci lainnya—sepenuhnya bebas dari pernyataan-pernyata an yang
bertentangan dengan penemuan-penemuan sains modern.


Maurice Bucailleadalah seorang dokter berkebangsaan Prancis yang
mendalami bahasa Arab agar benar-benar mampu memahami teks asli Al-Quran. Sejak
diterbitkannya Bibel, Al-Quran dan Sains, pada 1976 (best-seller di seluruh dunia Muslim), dokter Bucaille memperoleh reputasi mengesankan
sebagai seorang pengulas Kitab-Kitab Suci, terutama Al-Quran.

No comments: